Senin, 21 Mei 2012

Night to Remember


Asal-usul gambar



Night to remember….

Yeah, kalimat yang pas untuk menggambarkan malam perpisahan terakhir kami.

Dimana para cowok berubah menjadi pria gagah dengan jas dan sepatu pantofel mengkilat…

Dimana para cewek berubah menjadi putri semalam dengan gaun-gaun dan riasan yang terpoles …

Singkatnya, ini seperti pesta-pesta gitu ^__^V

Seru sih, sayangnya awal acara itu ngebosenin banget. Ralat, pertengahan acaranya yang ngebosenin. Awal acara sih dibuka dengan makan-makan *tukang makan*.

Bagaimana tidak bosan? Banyak dikata-kata sambutan. Malah yang dibahas politik lagi -__-

Jadi~ gak salah kan kalau kita menghabiskan waktu dengan bercengkrama *baca: gossip*

Tapi sisanya menyenangkan kok. Makanannya enak-enak, tempatnya luas dan terang, para penyanyi yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari murid sampai guru, bahkan dari yang suaranya indah sampai yang serak-serak lumpur juga ada. Tapi, yang paling saya sukai itu film dokumenternya yang keren abis…

Film dokumenternya mulai dari waktu MOS sampai kelas tiga. Bahkan ternyata ada penghianat kelas, ciri-cirinya berinisial IGNA. Panjang kan?

Pasalnya, ternyata dia biang paparasi di kelas. Begini ceritanya, waktu itu dia masuk membawa kamera. Dengan segenap kenarsisan *?* banyak teman kelasku yang langsung berpose. Eh dianya bilang…

“Gak nyala kameranya.”

Dan ternyata foto itu justru masuk dalam film documenter. Wah, wah, meminjam panggilan Rhyme

“Boy, itu kejutan yang menyenangkan.”

Salut banget sama IGNA. Kita gak menyangka foto itu bakal masuk. Thats a sweet surprise...

Waktu diperpisahan, ada dua orang yang selalu setia bersama-sama dengan saya. Mereka adalah Lia dan Dita.

Bahkan, mereka adalah sohib sejati dalam membunyi-bunyikan piring ^__^

Pasalnya, sehabis makan piring-piring diletakan di bawah kursi. Jadi, kecerobohan sedikit saja dapat membunyikan piring-piring baret *piringnya betul-betul lebar* itu.

Sapai puncaknya, saat itu saya sedang bosan. Lalu dengan rayuan iblis, saya ngajak salah satu sohibku, Dita, pergi ke kamar kecil. Tanpa pikir panjang, dia langsung setuju. Lalu mulailah kami berdua berdiri. Sialnya, pas lagi jalan si Dita lengah. Dia nginjak tuh piring baret dan….

Prak…

Dengan tidak berpri pertemanan gue langsung duduk di kursi terdekat. Dan dengan amat sangat jelas gue dengar teriakan…

“Ini anak-anak! Kayak cacing kepanasan saja!”

Well, ternyata meminjam panggilan dari Dwi, si Kanjeng Mami masih bisa juga marah-marah dan ngeluarin deathglare-nya.

Singkatnya, gue dan Dita dengan melewati berbagai cobaan sampai juga di kamar kecil. Tapi sepertinya dewi fortune sedang kesal dengan kami berdua. Itu kamar mandi sudah bau, kotor, tisu bertebaran, nggak deh.

Akhirnya cuma Dita yang masuk. Gue nunggu di luar. Untungnya Dita cuma mau ngerapihin jilbabnya jadi gak ngegunain tuh closet, jadi cuma kacanya saja yang digunain.

Dan di acara itu gue mecahin rekor pulang malam. Jam dua belas malam baru pulang! Weleh weleh... gue resmi jadi remaja...

Itulah kisah-kisah sewaktu perpisahan. Gak terasa, sebentar lagi kita akan terpecah-belah pergi ke tempat yang bahkan saat ini belum kita bayangkan. Kita akan menyusul teman-teman yang telah lebih dulu merantau seperti Alia, Dwi, Bg, dkk …

Miss you friends….

Well, ini foto-foto sewaktu perpisahanku. Cek it out! ^__^

Nb : Nama terurut dari kiri ke kanan 

Dita, Aku, Lia

Rhyme, Dita, Aku, Lia

Lia, Aku, Dita, Nuning

Wahyu, Lia, Aku, Dita, Nuning

Wahyu, Lia, Aku, Dita

Wahyu, Lia, Nuning, Dita

Aku, Nuning, Dita

Wahyu, Nuning, Dita

Wahyu, Nuning, Dita







Tidak ada komentar:

Posting Komentar