Jumat, 28 September 2012

New Grup


Setelah sekian lama, akhirnya aku betul-betul masuk kelompok bela diri, tepatnya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Wushu. Kenapa masuk Wushu? Ya kalau ditanya begitu sih mungkin karena katanya kalau masuk ini bisa melatih kesabaran yang sangat dibutuhkan profesiku. Secara nantinya kalau udah berhasil (amin) pasienku kan tidak bisa bicara, kalau aku cepat emosi bisa-bisa jadi malpraktek lagi....

Dan berakhirlah aku di UKM ini. Tapi memang menyenangkan. Seniornya baik-baik, meskipun ya latihannya sedikit menyakitkan... karena mulai latihan di umur yang terlampau ‘lebih’ jadi kita udah gak lentur lagi. Jadilah latihannya ‘agak’ menyakitkan.
Apalagi latihan kelenturan. Jika kau sial dan terlihat oleh senior maka siap-siap saja latihan dengan punggung ditekan, tangan ditarik, dan segala macam penyiksaan yang lain. * penyiksaan karena udah gak lentur lagi*


Berkat ‘power of laught’ latihannya jadi terasa ringan. Tambah teman baru dari jurusan sastra, pariwisata, teknik, ya macam-macamlah jenisnya *?*

Salah satu senior yang berinisial A misalnya. Dia sempat –atau masih?- membuat salah satu temanku Riska jatuh dalam perangkap. Karena ya, si Riska ini baru ikut wushu untuk pertama kalinya dia gak tau kalau senior A ini senior. Jadi, si senior langsung manggil si Riska kakak. Dengan polosnya si Riska percaya saja dengan yang di katakan senior A itu. Bahkan sampai sekarang si Riska belum tau kalau senior ini sudah semester tiga... mana si senior ngaku-ngaku kelahiran 95 lagi -_-

Salah satu keasikan lainnya juga adalah bisa melihat adik-adik yang lucu latihan. Mulai dari yang SD atau mungkin TK juga ada. Bayangin anak kecil yang chaby loncat-loncat lucu banget ^_^
Meskipun lucu, latihan sama anak kecil bagai pedang bermata dua. Soalnya mereka lebih jago dari kita euy... miris~ T_T

Kalau sudah begitu ya kita tinggal menghibur diri bilang ‘mereka kan udah duluan latihan. Lah kita? Udah tidak lentur, baru dua minggu lagi latihannya’ benar-benar alasan yang bagus bukan?
Selain ikut wushu aku juga ikut PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen). This grup make me remember about PERSIK SMANSA...

Dan akhirnya setelah berbagai masalah yang menghadang dan membuatku tidak bisa mengikuti ibadah bersama, untuk pertama kalinya aku mengikuti ibadah PMK. Ternyata PMK benar-benar mirip dengan PERSIK. Setelah ibadah berjalan, aku semakin yakin PMK betul-betul persis dengan PERSIK. Sama-sama punya orang yang nungguin di depan pagar -ya mungkin kali ini bukan pagar tapi depan kelas- untuk menghalau adik-adiknya untuk ikut ibadah. Ah~ benar-benar nostalgia...

Lalu saat ibadah selesai ada pemilihan panitia natal. Bahkan pemilihannyapun sama dengan PERSIK, sama-sama orang yang di pilih menjadi ketuanya menolak. Sekali lagi ‘ah~ nostalgia’ entah mengapa, rasanya nostalgianya sisi negatif mulu ya?

Sebut aku orang yang terlalu sensitif. Aku ngerasa nostalgia yang meskipun mengandung sisi negatif rasanya benar-benar menyentuh serasa ‘jleb’ gitu *?*. Missing  my brother and sister di PERSIK.

2 komentar:

  1. wiiii ada berapa UKM di Udayana, Bibibi?

    beehhh, di sini di jurusanku cuma tiga... dan yeaaahhh.... yeaaahhh... agak-agak gimanaaa gituuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. UKM organisasi tingkat univ, yah kira-kira lebih dari sepuluh kalau sy gak salah ingat. kalau d jurusanku ada lagi mimpro kurang lebih delapan, dengan tiga organisasi besar tingkat fakultas yang setara dengan osis.

      Hapus